SIAK - Pompanisasi Balai Wilayah Sungai Sumatera III (BWSS) Dir Siak Kiri B,C,D membantu memudahkan petani Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak, Riau, memperoleh air saat musim kemarau tiba.
Di Kecamatan Bungaraya terdapat dua mesin pompanisasi air BWSS III tahap satu dan tahap dua. Pompanisasi tersebut di buat oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jendral Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatera III. Yang dioperasikan untuk menspot atau membantu memudahkan petani Bungaraya memperoleh air untuk mengairi persawahan saat musim kemarau.
Pengamat BWSS, Isran kepada Awak Media, Malam Kamis (10/07/2025) menyebutkan bahwa, mesin tahap pertama memiliki panjang pipa sekitar 8 kilometer, dengan tujuh tempat pengeluaran air (outlet) mencangkup wilayah persawahan Kampung Bungaraya, Jayapura dan Buantan Lestari.
"Mesin tahap satu hanya bisa beroperasi dalam sehari itu sekitar 6 jam, sebab pengambilan air tidak langsung dari bibir sungai, melewati saluran air sampai ke bak kemudian baru di sedot dengan pipa untuk. Hanya bisa dihidupkan mesin itu pas pasang," ungkap Isran.
Lanjut Isran menjelaskan, sedangkan mesin kedua panjangnya sama 8 kilometer miliki 5 outlet yang mencangkup persawahan Kampung Kemuning Muda dan Tuah Indrapura.
"Mesin tahap dua bisa beroperasi dalam sehari 10 jam, sebab pipa langsung menjorok ke sungai, jadi tidak berpengaruh pada air sungai pasang dan surut," imbuhnya.
Lebih lanjut Isran menambahkan, kekuatan mesin pompanisasi air dalam perdetik bisa mengeluarkan 600 liter. Namun ketika beroperasi tidak seluruh outlet di buka, diprioritaskan wilayah yang kering parah itu yang di utamakan outletnya di buka, sebab jika langsung dibuka semua air keluarnya tidak laju atau sedikit.
"Namun juga perlu dipahami oleh petani, bahwa pompanisasi ini bukan sumber air utama untuk di Bungaraya, sumber utama adalah dari danau Pesimsim, pompanisasi ini hanya untuk suport atau penopang dan dihidupkan saat musim kemarau. Perlu diapresiasi, petugas lapangan bertumpus - lumus siang dan malam memantau kondisi air dari Pesimsim dan mengoperasikan mesin pompanisasi, sehingga keluhan petani yang kesulitan air disaat kemarau bisa mendapatkan air dari pompanisasi yang kita operasikan," ungkapnya.
"Pompanisasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan dan mendukung produktivitas pertanian, khususnya padi sawah di wilayah lumbung pangan seperti Bungaraya," pungkasnya. (Mg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar