H. Adri, S.E Serap Aspirasi Warga Jalan Imam Bonjol
DURI - Kegiatan serap aspirasi atau reses sejumlah anggota DPRD Kabupaten Bengkalis yang berjalan mulai pekan ini terus berlanjut dalam upaya mendengarkan sejumlah usulan fan masukan dari masyarakat di dapilnya masing-masing.
Seperti yang dilakukan oleh Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bengkalis yaitu H. Adri, S.E. Dimana pada Rabu sore (19/7/23) dirinya melakukan kegiatan reses di Jalan Imam Bonjol Kelurahan Babussalam, tepatnya di RT 03 RW 02.
Ratusan warga yang menghadiri kegiatan tersebut untuk mendengarkan isi reses dan sekaligus menyampaikan aspirasi mereka kepada wakil rakyat Kabupaten Bengkalis tersebut.
Acara diawali dengan sambutan dari tokoh masyarakat yaitu pak Kamal . Tak hanya itu, sejumlah tokoh masyarakat yang ada di Jalan Imam Bonjol pun hadir dalam kegiatan reses H. Adri, S.E Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bengkalis tersebut.
"Dengan hadirnya pak H. Adri, saya harapkan kepada masyarakat atau warga kita, bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan aspirasinya,"jelas tokoh masyarakat ini.
Dalam resesnya, H. Adri, S.E menyampaikan isi resesnya. "Kehadiran saya disini adalah untuk menampung aspirasi bapak-bapak dan ibu-ibu untuk kami lanjutkan di DPRD. Kegiatan reses ini dilindungi undang-undang dibiayai oleh didanai oleh APBD pemerintah. Untuk itu, sampaikan apa yang menjadi aspirasi. Melalui reses ini, kami tahu apa yang menjadi keluhan dan kebutuhan masyarakat. Termasuk juga hal infrastruktur, yang mungkin tidak tercover lewat Musrenbang. Nah kita DPRD ada namanya Pokir. Lewat Pokir inilah kita membantu masyarakat,"jelasnya.
Dalam kegiatan itu, warga menyampaikan aspirasi. Salah satunya yang disampaikan oleh pak Al. Dirinya menyampaikan tentang kenakalan remaja yang diakibatkan kecanduan main gadget, serta terkait hal sampah. Aspirasi berikutnya yaitu disampaikan oleh pak Edi. Dirinya menyampaikan terkait selokan.
Menanggapi sejumlah Aspirasi ini, H. Adri memberikan tanggapannya. "Terkait hal mengatasi dari kecanduan gadget Android ini, memang menjadi perhatian kita. Namun tentunya, pengawasan orang tua juga sangat diperlukan. Kemudian saat ini juga banyak pergeseran moral dan etika, ini kembali tergantung kepada bimbingan orang tua lagi. Terkait hal selokan yang mampet, kedepannya akan kita cek dulu seperti apa. Nanti jika belum masuk di Musrenbang , bisa kita usahakan lewat Pokok Pikiran (Pokir) dewan. Terkait masalah sekolah, nanti kita akan koordinasi bersama, karena prosesnya agak panjang. Kita juga harus menyediakan lahan untuk sekolah tersebut, baru dihibahkan ke Pemerintah Provinsi untuk dibangun sekolah,"jelasnya.
Tidak ada komentar