![]() |
Tp. Batubara Ketua DPD Forkorindo Riau di Polda Riau |
PEKANBARU — Banyaknya Anggaran Pengadaan Di Sekretariat Daerah (Sekda), Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), dinilai sangat tidak masuk akal alias “Nyeleneh” dalam pengadaan E-Katalog Tahun Anggaran 2024 akhirnya resmi di Laporkan LSM Forkorindo Provinsi Riau ke Polda Riau, dengan dugaan Mark-Up bahkan Fiktif pada Rabu (14/05), semalam.
Hal itu disampaikan Tp. Batubara selaku Ketua DPD Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Forum Komunikasi Rakyat Indonesia (Forkorindo), Provinsi Riau, Di Kota Pekanbaru, kepada Awak Media bahwa laporan Dugaan Korupsi pada Sekretariat Daerah (Sekda), Rohil, sangat Fantastis dan tidak masuk Akal alias “Nyeleneh” dikarenakan masih banyak masyarakat yang membutuhkan anggaran tersebut, seperti banyaknya jalan yang rusak parah dan ruang sekolah tidak layak lagi digunakan. Kamis (15/05/2025).
“Semalam kita sudah melaporkan sekretariat Daerah (Sekda/Red), Pemkab Rohil, ke Polda Riau, terkait adanya dugaan korupsi dalam pengadaan E-Katalog tahun 2024 sebesar Rp.12,842,133,500, dan tahun anggaran 2023 sebesar Rp 14,631,494,000, tahun 2024 ada 166 paket yang terlaksana dan 2023 ada 108 paket, semua data dan temuan kita sudah kita serahkan ke Polda Riau,” pungkasnya.
Tambahnya lagi. “kita sungguh kecewa terhadap Sekda Rohil ini, dalam keadaan susahnya dialami masyarakat terkait banyak jalan rusak parah dan ruang sekolah yang tidak layak guna, para pejabatnya malah mengadakan belanja pakainya dan lainnya dengan harga yang fantastis, Contohnya adalah pembelian mobil Fortuner dan lainnya, tidak hanya itu, tahun 2024 ini saja banyak paket pengadaan yang sangat misterius dan dengan harga yang fantastis, seperti Mobil Fortuner dan CRV hingga jas yang harganya 300 jutaan, sungguh aneh dan nyeleneh ini barang, dalam kesusahan masyarakatnya, Pemkab malah membeli barang-barang mahal dan hidup glamor,”.
“Dari hasil investigasi kami, barang – barang ini sekarang tidak dapat terdeteksi alias fisiknya dipertanyakan, kami menduga barang tersebut Fiktif, untuk itu kita berharap Polda Riau dapat melakukan uji petik di lapangan, barang-barang mahal tersebut kita duga sudah digelapkan atau memang tidak ada fisiknya, kita mau hasil uji petik oleh Polda Riau nantinya dapat di publikasikan kepada masyarakat, dimana keberadaan barang-barang ini sekarang,” tutupnya.
(Hd/Tim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar