Diduga Oknum Perawat di RS Ini Lakukan Tindakan TTPO - Reportase24.Com

Breaking

Breaking News

 



Sabtu, 08 November 2025

Diduga Oknum Perawat di RS Ini Lakukan Tindakan TTPO




MANDAU - Entah apa yang sedang terjadi dengan dunia kesehatan saat ini. Bagaimana tidak, Desas-desus Adanya Dugaan perdagangan bayi atau Tindak Pidana Perdagangan Orang (TTPO) oleh oknum perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mandau dilaporkan ke Polda Riau, Rabu petang (5/11/2025).


Kasus memilukan terjadi di Kabupaten Bengkalis, Riau. Seorang ibu muda bernama Pipit Wulandari meninggal dunia usai melahirkan, sementara bayi yang baru dilahirkannya diduga hilang. 


"Kami baru saja membuat laporan di Mapolda Riau ini terkait dugaan tindak pidana sebagai dugaan tindak pidana perdagangan manusia dan pelanggaran perlindungan anak," kata Dian Wahyuni. SKM.SH.MM.MH.Kes, Kuasa Hukum almarhumah Pipit Wulandari:


Laporan Polisi (LP) ini, lanjut Dian, dibuat setelah keluarga korban kehilangan jejak bayi Pipit pasca sang ibu meninggal dunia akibat pendarahan hebat pasca operasi melahirkan.


Berdasarkan LP Nomor: LP/B/464/XI/2025/SPKT/POLDA RIAU tertanggal 5 November 2025, pelapor bernama Putri Rahmadani, warga Jalan Gelugur, Pekanbaru.


Berdasarkan pengakuan saksi pelapor, Putri Rahmadani, YG, ayah biologis sang bayi bersama seorang perawat RSUD Mandau berinisial WN dan NQ datang ke kamar inap Pipit yang baru selesai menjalani operasi caesar.


Beberapa saat kemudian, WN dan NQ tampak keluar dari kamar, sementara dirinya (Pipit, Red) menyerahkan amplop berisi uang Rp5 juta kepada YG yang disebut berasal dari WN. Tak lama berselang, WN kembali datang membawa uang tambahan Rp7 juta.


Dua hari kemudian, NQ membawa pulang Pipit menggunakan taksi online, meski kondisi kesehatan korban masih lemah.   


Namun pada 27 Oktober 2025, Pipit mengalami pendarahan hebat dan dilarikan ke RSUD Mandau oleh Ketua RT setempat.


Tim medis RSUD Mandau lalu memberikan pertolongan terhadap pasien. Akan tetapi lebih kurang 3.5 jam mendapat pertolongan medis, persisnya 28 Oktober 2025, nyawa korban tidak bisa diselamatkan. Miris "kepergian" pasien tanpa di hadapan keluarganya.


Di rumah sakit, dokter bernama Maduma Octha Marini menanyakan kepada ibu korban, Sumarni, tentang keberadaan bayi yang dilahirkan Pipit. 


Sumarni terkejut karena tidak mengetahui di mana bayinya berada. Sang dokter pun tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. 


Merasa ada kejanggalan dan tidak mengetahui keberadaan cucunya, Sumarni bersama pelapor melapor ke SPKT Polda Riau untuk meminta pengusutan tuntas atas dugaan perdagangan bayi tersebut.


Direktur RSUD Mandau, dr. Silvi yang dikonfirmasi melalui handphone tidak mau mengangkat panggilan masuk


Pun ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp (WA), dr. Silvi masih belum memberikan jawaban terkait laporan dugaan TPPO di Mapolda Riau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar